Kau tahu, cinta, apa yang paling membuatku terluka? Saat ragamu disampingku, tapi hatimu tak pernah jadi milikku. Saat bayanganmu terlihat dekat, tapi tak pernah bisa ku dekap.
Kau terlalu abu-abu untukku. Aku bahkan terlalu bodoh untuk menerka, terlalu naif untuk sekedar mengungkapkan rindu dan cemburu.
Seharusnya dalam cinta, kita lebih banyak memberi dan lebih sedikit meminta. Tapi kau tahu, ikhlas seperti itu yang masih sulit ku terima.
Kau mungkin tak percaya ada orang yang mencintaimu begitu deras dan berusaha memikatmu begitu keras. Walaupun, hatinya tak pernah kau balas.
Kau kira apa yang lebih menyakitkan dari ini? Apakah melihatmu dengan yang lain itu tidak membuatku terluka? Apakah mendengarkanmu menceritakannya itu tidak membuatku cemburu? Cobalah mengerti, hal-hal seperti itulah yang membunuh paksa perasaanku.
Kasih, sebenarnya banyak yang ingin kusampaikan padamu. Apalagi kepergianmu yang semakin dekat itu hanya akan menambah jarak. Sayangnya, aku tidak menemukan kalimat-kalimat yang pas untuk mengungkapkannya. Aku merasa seperti sedang meraba-raba. Kalimat apa yang pantas untuk menjabarkan perasaanku. Suasana seperti apa yang harus kubakar untuk menambah aroma rindu.
Tapi setelah kepergianmu nanti, tenang saja, kau akan selalu ku kenang sebagai seorang yang istimewa di dalam hidupku. Karena melupakanmu pasti tidak akan pernah semudah itu kan? Biarlah itu menjadi urusanku. Yang terpenting adalah kau layak mendapatkan segala yang terbaik.
Kau terlalu abu-abu untukku. Aku bahkan terlalu bodoh untuk menerka, terlalu naif untuk sekedar mengungkapkan rindu dan cemburu.
Seharusnya dalam cinta, kita lebih banyak memberi dan lebih sedikit meminta. Tapi kau tahu, ikhlas seperti itu yang masih sulit ku terima.
Kau mungkin tak percaya ada orang yang mencintaimu begitu deras dan berusaha memikatmu begitu keras. Walaupun, hatinya tak pernah kau balas.
Kau kira apa yang lebih menyakitkan dari ini? Apakah melihatmu dengan yang lain itu tidak membuatku terluka? Apakah mendengarkanmu menceritakannya itu tidak membuatku cemburu? Cobalah mengerti, hal-hal seperti itulah yang membunuh paksa perasaanku.
Kasih, sebenarnya banyak yang ingin kusampaikan padamu. Apalagi kepergianmu yang semakin dekat itu hanya akan menambah jarak. Sayangnya, aku tidak menemukan kalimat-kalimat yang pas untuk mengungkapkannya. Aku merasa seperti sedang meraba-raba. Kalimat apa yang pantas untuk menjabarkan perasaanku. Suasana seperti apa yang harus kubakar untuk menambah aroma rindu.
Tapi setelah kepergianmu nanti, tenang saja, kau akan selalu ku kenang sebagai seorang yang istimewa di dalam hidupku. Karena melupakanmu pasti tidak akan pernah semudah itu kan? Biarlah itu menjadi urusanku. Yang terpenting adalah kau layak mendapatkan segala yang terbaik.
Komentar
Posting Komentar